HONG KONG – LPM STAI Solok Nan Indah, Ibu Dr. Yumna, M.A. mengikuti seminar internasional The 4th International Conference on Education for All (ICEDUALL IV) yang diselenggarakan oleh Asosiasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiah (ALPTK-PTMA) dengan tujuan mewujudkan pendidikan komprehensif untuk semua berpedoman dengan teknologi informasi. Kegiatan ini dijadwalkan pada 22 hingga 25 Februari 2024. Kegiatan ini dilakukan secara hybrid, yaitu kegiatan luar jaringan di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Hong Kong dan kegiatan dalam jaringan melalui Zoom Meeting.
ICEDUALL menghadirkan pembicara yang memiliki rekam jejak sebagai peneliti dan telah mempublikasikan jurnal internasional bergengsi. Seminar ini dihadiri oleh dua pembicara terkemuka: Profesor Timothy HEW dari University of Hong Kong dan Miftachul Huda dari UPSI Malaysia. Sebanyak 59 peserta konferensi hadir secara offline di KJRI Hong Kong, dan lebih dari 50 peserta lainnya dari berbagai negara hadir secara online.
Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum selaku Ketua Pelaksana memberikan pengantar tentang topik yang diperkenalkan dalam seminar tersebut. “ICEDUAL IV menjembatani kesenjangan kompetensi berbasis teknologi informasi untuk pendidikan keseluruhan dan pendidikan untuk semua. Tema ini sangat progresif, adaptif dan futuristik dalam kaitannya dengan tren pendidikan menuju keterampilan holistik yang sangat penting di era komputasi global saat ini.”
Young Chancellor KJRI Hong Kong, Muhamad Firman Akhsani, mewakili Konsulat Jenderal Republik Indonesia menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dan berkontribusi dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu dan menyeluruh. Ia juga menambahkan, kontribusi ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan, memastikan pendidikan berkualitas yang inklusif dan adil serta mendorong kesempatan belajar seumur hidup bagi semua sebagai tujuan keempat SDGs. Ia sangat mengapresiasi program yang melibatkan para ahli di bidang pendidikan dari berbagai negara.
Sambutan Konsulat Jendral RI, Yul Edison di Wakil KJRI Hong Kong menyampaikan pentingnya pendidikan sebagai faktor terpenting dalam pengembangan diri, pengetahuan, keterampilan dan pengembangan kemampuan simulasi bidang keterampilan dalam kehidupan sosial bermasyarakat.
Di antara kegiatan utama konferensi tersebut, Profesor Timothy HEW menyampaikan dua hal penting yang perlu diperhatikan dalam pengembangan pembelajaran berbasis teknologi informasi, yakni pentingnya penggunaan video pendidikan dan peran pengaturan diri siswa dalam pembelajaran. Profesor Timothy mengatakan bahwa dalam pengembangan video pendidikan, durasinya tidak boleh lebih dari 6 menit. Terlebih lagi pengaturan diri siswa sangat penting untuk mencapai tujuan pembelajaran berbasis teknologi informasi.